Selasa, 05 November 2013

makna usia... (masih prolog)



Hari ini Risky S. ulang tahun. Berhubung kedua orang tuanya bekerja di sebuah rumah makan terkenal, hidangannya berhasil membuat heboh warga sekelas. Belum lagi, Risky S. termasuk anak yang disayang teman-temannya.
Setelah berhasil meminta seluruh siswa 2 B untuk duduk membentuk lingkaran, saya memulai acara tasyakuran ulang tahun Risky S.
“Alhamdulillah, hari ini mas Risky berulang tahun. Sebelumnya, ada yang mau mendoakannya?”
Putra, sahabat Risky mengangkat tangan sambil berseru mantap, “Ris, selamat ulang tahun ya. Semoga panjang umur!”
Saya menyela, “Sebentar-sebentar... Lihat gambar ustadzah ini..”
Kemudian saya tarik perhatian para jundullah ini ke sebuah garis yang saya torehkan di papan tulis.
“Dulu, saat mas Risky lahir, begitu pula dengan semua manusia yang diciptakan Allah, telah mempunyai bekal dari Allah. Yaitu batas usia dan rejeki. Semua sudah memiliki batas usia itu... Nah, misal nih ya, mas Risky punya batas usia sampai seratus tahun. Maksudnya, mas Risky misalnya akan meninggal di usia 100 tahun...”
Aku menulis angka 100 di ujung garis disertai tawa beberapa anak.

...

(tulisan ini sedang diikutkan seleksi antologi pengalaman mengajar guru-guru Insan Kamil. Karena itu, belum semua yang ku posting. Kali aja nyantol, pembaca bisa melanjutkannya dengan membeli buku tersebut! Hehe..)

Senin, 04 November 2013

stress ujian? (baru prolog)

Bahkan saat aku sekolah, yang namanya ujian, evaluasi, tes, adalah momok! Selalu ada stress di dalamnya. Entah saat memeprsiapkan diri, saat mengerjakannya, maupun saat semua butir soal telah terjawab. Stres menunggu hasilnya maksudku!

Nah, apa pengaruh stress tersebut? Sudah mafhum bahwa stress mempengaruhi kondisi jiwa seseorang. Bahkan karena labilnya psikis, kemampuan kognitifnya pun menurun. Contoh saja, beberapa siswa yang kedapatan stress di awal evaluasi, mengalami rasa ‘ndredeg’ dan berkeringat dingin. Hal ini menimbulkan kegugupan dan pecahnya konsentrasi. Mereka jadi sering pipis, dan tak bisa fokus menjawab soal!

Parahnya, kondisi tersebut kadang ditimbulkan atau bahkan ditambahkan oleh stress orang tuanya. Saat aku membuka sebuah pagi hari evaluasi, dengan pertanyaan, “Siapa yang dimarahi ibunya saat belajar atau akan berangkat sekolah tadi?” Hampir sebagian besar akan mengacungkan jari. Lebih horor lagi, ada yang bercerita bagaimana cara orang tuanya (khususnya ibu), ‘mempersiapkan’ anak – anaknya menghadapi evaluasi.

“Aku dipukul pakai pensil!”

“Aku dicubit!”

....

(tulisan ini sedang diikutkan seleksi antologi pengalaman mengajar guru-guru Insan Kamil. Karena itu, belum semua yang ku posting. Kali aja nyantol, pembaca bisa melanjutkannya dengan membeli buku tersebut! Hehe..)

Minggu, 03 November 2013

Quiz hunter!

Sebenarnya ini berawal dari rasa penasaran pada pengarang buku cerita anak saya. Dian Kristiani. Alhamdulillah, setelah menemukannya, singkat cerita, saya nyasar ke grup yang beliau ikuti. Dan atas kuasa Allah, grup itu sedang melakukan audisi naskah.

Saya yang sok pede, akhirnya memberanikan diri untuk menyodorkan karya saya. EH, alhamdulillah, lolos! Walaupun harus revisi berkali - kali, saya menganggap inilah jalan hidup saya...(Haha, mellow banget!) Eh iya, bener lo, dari suggest yang diberikan para penulis keren tersebut, saya dapat banyak masukan, lo! Terutama bagaimana menggunakan kalimat efektif! Hihihi, secara saya ini suka melebih-lebihkan kata!

Mohon doanya, proyek audisi yang diperuntukkan untuk kegiatan sosial ini segera terwujud!

Naaaah, layaknya penggemar sambel yang walaupun merasa pedas tapi tetap ingin berpetualang dengan rasa yang menggigitlambung, saya tak berhenti. Alhamdulillah, dari grup regional tersebut, saya terdampar di grup yang lebih besar. Grup penulis anak berskala nasional. Di grup itu, saya seperti menemukan sesuatu yang hilang! Saya dapat banyak ilmu. Saya juga bertemu dengan banyak penulis hebat yang kalau menerbitkan buku itu segampang membuat status fesbuk! Coba aja mampir di grup itu tiap hari Rabu... Duh, ngiler deh.. Banyak banget buku baru yang diperkenalkan oleh pengarangnya! Disamping ngiler pengen punya bukunya, juga karna ingin seperti penulisnya!

Dan.... Esok harinya, akan ada banyak kuis untuk anggota. Disitu hadiahnya berupa buku. Coba - coba buah mangga tetangga (nyolong, dong?), saya tertarik untuk mengikuti kuis - kuis tersebut sebisa saya. Kuisnya menantang kita untuk mengeluarkan keahlian kita dalam merangkai kata. Alhamdulillah, selama ini saya sudah menang dua kali, lo!

Merasa ada peruntungan di dunia menulis, saya coba ikut klub lain. Di klub khusus penulis wanita itu, semakin horor! Ada event menulis yang menyediakan tema berbeda tiap pekannya. Jika grup penulis anak yang saya sebutkan sebelumnya mengharuskan peserta kuis menyetorkan satu kalimat sampai satu paragraf, di grup penulis muslimah ini meminta peserta menyetorkan flash fiction atau puisi. Hadiahnya berupa kesempatan ikut dalam buku antologi yang akan terbit. Alhamdulillah, sudah ada satu tulisan saya yang masuk jajaran karya layak terbit! Yeiiiy... give applause!

Nah, dari situ, muncullah keisengan saya untuk mencari lebih banyak kuis menulis! Dan ternyata, ada banyaaaaak situs yang menyodorkan kuis pada penggunanya. Saya yang sedang merangkak untuk mewujudkan keinginan menjadi penulis profesional, senang mengikuti event-event tersebut. Hadiah menjadi nomor kesekian untuk saya. Bahkan beberapa kuis yang saya ikuti, setelah naskah disetor, baru sadar untuk mencari apa sih hadiahnya? Jangan2 penerbitan yang berbayar? Hehehe...  Oia, di kuis2 tersebut, biasanya memberikan tema tulisan. Nah, dengan adanya tema, saya bisa dengan mudah mengubek-ubek memori, memainkan imajinasi, untuk menulis.

So, apa hikmah dibalik awan kali ini?

Hmm, setelah menjadai quiz hunter (pemburu kuis) saya sadar bahwa dengan adanya kenyataan bahwa ternyata banyak kuis menulis bertebaran, saya bisa meningkatkan gairah menulis saya. Ini sebenarnya sama dengan saat kita mengeluh atas masalah yang sedang kita hadapi. Sebenarnya jika mau sedikit berusaha, akan ada banyak cara untuk menyelesaikannya. Termasuk hilangnya semangat akan sesuatu hal. Carilah sebanyak - banyaknya 'fernipan' yang membuat roti2 dalam dirimu mengembang dengan indah!

Oia, selain menyertakan tema, semua kuis mensyaratkan deadline. Hal ini juga bisa jadi pembelajaran bagi kita. Satu, dengan adanya 'paksaan' kadang kita bisa lebih fokus dan maksimal. Dua, kuis itu seolah babak - babak masalah kehidupan yang harus kita hadapi. Tak ada kehidupan tanpa masalah. Justru Allah menunjukkan kasih sayang-Nya pada makhluk dengan memberi masalah. tinggal kita mau menyelesaikan masalah itu dengan indah hingga kita bisa jadi pemenang, atau 'mengerjakan'nya secara asal-asalan sehingga kita hanya bisa gigit jari saat deadline datang. Apa deadline kita sebagai manusia? Ya, kematian.


Sabtu, 02 November 2013

Awan - awan di blogku

Hi! Namaku Alisha. Saat tulisan ini dibuat, umurku genap 3 tahun 2 bulan 3 hari. Aku punya bapak dan ibu yang spesial. Dari nama bapakku, aku mengambil kata AWAN sebagai nama blogku. Mengapa awan? Karena ini mewakili salah satu makhluk ciptaan Allah yang unik!

Mengapa awan unik? Lihat saja ke atas. Awan bisa berbentuk apapun. Kita sebagai manusia, berhak menamakan apapun bentuknya. Ada yang berbentuk boneka, mobil, dsb. Itu membawa arti bahwa hidup punya banyak cerita. Ada suka duka. Ada tawa derita. Setiap insan berhak menyikapinya dengan santun dan bijaksana. Karena itu, di blog ini, ada keinginan untuk menyikapi setiap episode kehidupan. Memaknainya sebagai kebahagiaan ataupun kesedihan.

Selain bentuknya, awan sebenarnya adalah titik – titik air yang dengan istiqomah bergerak dari darat ke atas. Hal ini mengkiaskan bagaimana manusia harus memperjuangkan cita – citanya. Dan karena titik – titik itu bisa ada di atas berkat bantuan matahari, angin, laut, sungai, dsb, maka di blog ini akan ada pula banyak cerita tentang orang – orang yang mengisi kehidupanku, dan apa hikmah yang bisa didapat darinya.

Dan terakhir, awan terkadang sebagai pelindung manusia. Saat matahari berniat memaksimalkan panasnya, manusia akan bersyukur dikala awan dengan santunnya menutupi matahari. Pun saat akan hujan, dengan bijak awan akan memberitahu pada manusia dengan berubahnya dia menjadi mendung. Dengan kiasan ini, diharapkan tulisan2 dalam blog ini bisa bermanfaat untuk orang lain.

Mari mencari hikmah di balik awan2 kehidupan di sekitar kita.

Eits, sebentar. Pasti aneh ya, anak 3 taun kok udah ngeblog?? Haha. Inilah mengapa di awal aku bilang punya bapak dan ibu yang spesial. Sbenarnya ini adalah kerjaan ibuku. Ibuku ingin berbagi segala sesuatu melalui tulisan. Karena apa? Karena beliau tak bisa berbicara dengan baik! Hehe…

Mari mendoakan ibuku, agar istiqomah menebar manfaat melalui tulisan.

Keep smile every one! Life is so pretty as a cloud dancing above!