Bahkan saat aku sekolah, yang namanya ujian, evaluasi, tes,
adalah momok! Selalu ada stress di dalamnya. Entah saat memeprsiapkan diri,
saat mengerjakannya, maupun saat semua butir soal telah terjawab. Stres
menunggu hasilnya maksudku!
Nah, apa pengaruh stress tersebut? Sudah mafhum bahwa stress
mempengaruhi kondisi jiwa seseorang. Bahkan karena labilnya psikis, kemampuan
kognitifnya pun menurun. Contoh saja, beberapa siswa yang kedapatan stress di
awal evaluasi, mengalami rasa ‘ndredeg’ dan berkeringat dingin. Hal ini
menimbulkan kegugupan dan pecahnya konsentrasi. Mereka jadi sering pipis, dan
tak bisa fokus menjawab soal!
Parahnya, kondisi tersebut kadang ditimbulkan atau bahkan
ditambahkan oleh stress orang tuanya. Saat aku membuka sebuah pagi hari
evaluasi, dengan pertanyaan, “Siapa yang dimarahi ibunya saat belajar atau akan
berangkat sekolah tadi?” Hampir sebagian besar akan mengacungkan jari. Lebih horor
lagi, ada yang bercerita bagaimana cara orang tuanya (khususnya ibu), ‘mempersiapkan’
anak – anaknya menghadapi evaluasi.
“Aku dipukul pakai pensil!”
“Aku dicubit!”
....
(tulisan ini sedang diikutkan seleksi antologi pengalaman mengajar guru-guru Insan Kamil. Karena itu, belum semua yang ku posting. Kali aja nyantol, pembaca bisa melanjutkannya dengan membeli buku tersebut! Hehe..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar