Alhamdulillah, sampai detik ini, saya masih sehat wal afiat.
Walau sedikit pegel2..
Terima kasih Allah, atas kesempatan hidup yang Engkau berikan
padaku hingga 29 tahun ini..
Terima kasih pula atas segalaaaaaa nikmat yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku.
Nikmat iman,
nikmat sehat,
nikmat semangat,
nikmat keluarga,
nikmat sahabat,
nikmat waktu,
nikmat harta…
et cetera-et cetera…
mohon saya dimaafkan Gusti…
saya belum menaati segala perintah-Mu
saya belum bisa mengerem nafsuku
saya belum bisa bermanfaat untuk orang lain
saya belum bisa jadi istri, ibu, anak, kakak, teman yang
baik sesuai dengan yang Engkau tetapkan
et cetera-et cetera…
Kalau ditulis disini, ga akan cukup deh!
Sebelum menginjak lebih jauh, aku teringat bagaimana ulang
tahun itu meramaikan hidupku…
Hehe, tiap datang bulan Januari, aku menganggap tanggal 1
itu kurang penting. Ada tanggal yang lebih penting, yaitu 8 hari berikutnya.
Dulu, aku sering melakukan hal tak biasa di hari itu. Hihi,
kalo diingat-ingat malu juga! Di hari itu aku menerima banyak ucapan ulang
tahun. Aku juga menerima banyak kado ulang tahun. Eh, sampai-sampai aku
mencatat semua ucapan ulang tahun yang masuk di inbox hapeku. Itu kulakukan
sampai ulang tahun ke 22… Senang sekali rasanya jika tahu ada banyak yang
memperhatikan! hehe
akupun sering memberikan ucapan ulang tahun pada teman dan
saudara waktu itu. terkadang kusertai dengan kado2 kecil yang unik.. Bahkan dulu
pernah, di antara teman2ku di SMA dan kuliah, saling berlomba untuk jadi yang
pertama mengucap ulang tahun. Kadang kami rela begadang demi menunggu jam
berdentang 12 kali pada tengah malam! Ahaiii… Segitunya, ya?
Kalo sekarang si, parah! Aku sering melewatkan hari istimewa
orang lain. KAdang kelupaan, kadang sok sibuk. Udah diperingatkan di fesbuk,
kok ya untuk nulis doa di wall yang ultah aja berat rasanya! Dasarr!
Eniwei, berbincang ucapan ulang tahun, temans pasti faham
bagaimana lagu ulang tahun yang umum didendangkan itu ada kesalahan.
“selamat panjang umur, kita kan doakan….”
Deuh, aku si sebenarnya pahamnya juga baru-baru aja sih.
Secara saya ni pernah bikin birthday party 3x, mamen! saat usia 5 tahun, 10
tahun, n 17 tahun… Kalo diinget2 sekarang, malu sih, ngapain buang2 uang buat seru2an.
Eh tapi untungnya, seinget saya, di ultah ke 10 n 17 itu aku bagi2 hadiah ke
teman2ku…jadi ga mubadzir2 amat! *ngeles.
Aku tersadarkan arti ulang tahun saat membaca sebuah cerpen.
Bener juga, se, setiap datang tanggal lahir kita, sebenarnya kan itu menjauhkan
kita dari tahun lahir! Tul ga?
Trus, tau ga, itu artinya kita makin dekat ama apa? Hiii…
you’re right! Kematian! Lah, secara Allah itu memberi kita jatah usia yang
segitu aja. ga bisa dipanjangin ato dipendekin.. Kalo kita semakin jauh dari
hari pertama melihat dunia, makin dekat dong ama hari terakhir melihat dunia…
Jadi perayaan ulang tahun itu, salah tempat kayaknya…
seharusnya kita bersedih, karena semakin dekat dengan kematian. Dan kematian
itu datangnya tak bisa ditebak… Siapkah kita? Siapkah aku? Hiksss… Belum….
On the other hand, dari situs muslim.or,id, Syaikh Muhammad
bin Shalih Al Utsaimin -rahimahllah- menjelaskan : “Panjang umur bagi seseorang
tidak selalu berbuah baik, kecuali kalau dihabiskan dalam menggapai keridhaan
Allah dan ketaatanNya. Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan
baik amalannya. Sementara orang yang paling buruk adalah manusia yang panjang
umurnya dan buruk amalannya.”
Yah, apa gunanya usia panjang jika jadi orang yang amalannya
buruk? Malah bikin tersiksa di hari akhir! Tapi akan sangat beruntung jika di
usia kita yang panjang, kita isi untuk beribadah pada Allah.
Jadi, mohon, doakan saya untuk bisa selalu dalam lingkaran
takwa kepada-Nya, semakin khusyu dan taat, semakin bermanfaat untuk sesama, dan
bisa tutup usia dengan khusnul khotimah… Panjangnya usia, bisa jadi orang yang
beruntung. Selalu semakin baik dari hari ke hari, semakin bisa menjauhi hal-hal
yang sia-sia. Aamiin…